Luka Terindah




Udah lama pengen bagi-bagi cerita, tapi emang dasarnya #gaptek maka baru lah pagi ini tepatnya pukul(01:52) bisa kesampean.
hehehehe..
ini juga baru coba-coba..
#EnjoyTheStory..



Luka terindah,,,,

Senja sedikit suram hari ini,rona jingganya terusik oleh mendung yang menggantung di sudut lembayung.Namun bukan itu yang membuatku ikut muram,termangu disini.
Tapi dia,,,,
Dia kembali mengundangku sore ini,mengajakku duduk di bibir jendela,bersama dingin yang disajikan gerimis petang.
Aaahhhh,,,,entahlah.Apa yang harus kulakukan dengannya.Sudah berulang kali kukatakan untuk membiarkanku pergi,berulang kali pula kuingatkan bahwa kehadiranku bukan hal baik untuknya.
Namun dia hanya akan tersenyum di sela tangis yang ia sembunyikan.Lalu dengan suara bergetar dia akan berucap bahwa dia membutuhkanku,dan bahwa hanya aku yang bisa membuat dia bertahan dalam semua pedih yang mengulumnya.
“Bagaimana menurutmu,,??bukankah titik-titik ini menambah sempurna pertemuan kita,,??”dia berucap dengan suara khasnya yang selalu bergetar.Atau mungkin,,,,getar suara bercampur tangis ini hanya terdengar saat ia bersamaku.
“Emh,,bukankah ini yang kau mau.Suasana muram.”Aku menyahut seadanya.
“Kau selalu tahu tentangku.Oh iya,terima kasih sudah datang.”dia kembali berucap sambil menatapku cukup lama.Hingga aku dapat melihat dengan jelas betapa ia telah jauh tenggelam dalam perihnya.

Aku berpaling,tak sanggup lagi membaca perih itu dimatanya.Perih yang malah menjadi bukti kehadiranku disisinya.
“Bukankah kau tahu aku tak pernah pergi.Jadi berhentilah berterima kasih atas kedatanganku.”Aku berucap dengan nada yang mulai meninggi,melihatnya masih saja bertingkah seolah aku sangat berarti.
“Kau marah lagi,,??”Dia menyentuhku.
Aku tetap diam,mencoba meredam amarah yang nyaris memerah tadi.
“Baiklah,,apa yang harus kulakukan agar kau memaafkanku.”Dia berusaha membujukku.
“Kau tahu apa yang selalu kuinginkan.”aku membalas ketus.
“Kau juga tahu aku tak bisa mengabulkan keinginanmu itu.”Dia menjawab cepat,mengerti apa yang kumaksudkan.
“Aku membutuhkanmu,kau tahu itu.Hanya kau yang mampu menjaga keyakinanku akan“dia”. ucapnya lagi.
Apa yang ingin yakinkan,,??Kenyataan bahwa dia telah meninggalkanmu,,!!Kenyataan bahwa dia telah membawaku padamu,,!!”.Amarahku kembali tersulut,mendengar kata yang dia ucapkan.
“Aaa,,aku,,aku hanya berpikir.Dengan melihatku bersamamu sekian lama,mungkin dia akan kembali.”Sambil tertunduk dia berucap lemah,dengan titik-titik kecil yang mulai terbit disudut matanya.
Aaahhhh,,,,selalu begini.Tangis,,hanya tangis yang akan hadir jika aku tetap disisinya.Namun apa yang bisa kulakukan.Aku tak bisa pergi.Tak akan pernah bisa.Kecuali atas kerelaannya.
Aku kembali diam,diam bersama gelap yang mulai melahap senja.Hingga hanya gerimis yang menyisakan suara diantara kami,mendendangkan simfoni hujan sebagai pelengkap kesedihan.
“Tetaplah disini,,,Aku mohon.”Ucapnya dalam nafas yang tersengal oleh tangis.Kemudian dia bersandar padaku,memejamkan matanya yang lelah,oleh pedih yang kubawa.Menenangkan rasanya yang letih,oleh perih tak terhingga.
Ehm,,,sekali lagi,aku tak punya pilihan.Selain duduk termangu menatapnya yang kini mulai lelap dalam rengkuhanku.Dalam rengkuhan pedih yang sama seperti kemarin,kemarin,bahkan kemarin.
Sejak “seseorang”pergi,sekaligus mengenalkanku padanya.
Luka,,,,
Ya,aku adalah luka,,,,
Luka dari seseorang yang digilainya,,,,
Luka yang selalu membuat ia berdarah,namun juga pengingat untuk cintanya.
Dia memanggilku,,,,



Luka terindah,,,,

Komentar